Ada saja ide cemerlang orang untuk menciptakan peluang bisnis. Salah satunya memanfaatkan barcode.
Sperti kita ketahui, Biasanya barcode atau kode palang yang berisi kumpulan data, digunakan pada kemasan produk. Penggunaan tersebut agar memudahkan kasir swalayan mengidentifikasi barang dengan menembakkan alat sensor ke barcode, tanpa perlu mengetik. Melalui barcode, jenis barang dan harga otomatis diketahui.
Ternyata kecanggihan barcode pun dimanfaatkan dan diterapkan pada media lain, yaitu pada batu nisan. Pemakaman modern Chester Pearce di Dorset, Inggris tak lagi ditemukan nisan yang mencantumkan tanggal lahir dan hari kematian. Yang tertera hanya nama mendiang almarhum dibagian atas nisan dan barcode kecil dibagian kanan bawah.
Barcode ini berfungsi untuk mengetahui informasi lengkap data dari sang mendiang, hanya dengan men-scan melalui ponsel, informasi tersebut bisa didapatkan lengkap beserta foto.
Sistem baru ini diberi nama QR (Quick Response) code. Tidak hanya profil, orang juga bisa melihat koleksi foto dan video mendiang, lengkap dengan segala aktivitasnya selama hidup. Namun tentunya pihak keluarga yang meng-update informasi ini.
Meski begitu, tentu saja diperlukan biaya tambahan yang tidak murah untuk mendapatkan fitur canggih ini. Pengguna dikenakan biaya sebesar 300 poundsterling (4,6 juta rupiah) untuk pemasangan QR code dan biaya tambahan 95 poundsterling (1,4 juta rupiah) untuk menyewa hosting website.
Makam yang canggih :-D
ReplyDeletewaawww :D
ReplyDeletewaaww . . . :D keren bangett
ReplyDeleteada-ada aja ya...
ReplyDeletecanggih ya makamnya pake barcode :D
ReplyDeletewah ada ada aja ya sob
ReplyDeletekemajuan It ternyata sampai ke kuburan juga..
nice post :)
ReplyDeleteditunggu kunjungan baliknya yaah ,
memang kalau bicara bisnis ilmu pengetahuanpun bisa dibisniskan
ReplyDelete