Masturbasi atau onani yang dilakukan
pria, mungkin menjadi pelampiasan paling gampang ketika nafsu seksual meninggi
sementara belum memiliki pasangan untuk bercinta. Cara ini bisa dilakukan kapan
pun dan di mana saja berada. Hanya bermodalkan tangan sendiri, orgasme bisa
dengan mudah didapatkan.
Salah satu sisi positif masturbasi
adalah menjaga diri dari serangan kanker prostat. Meski begitu, berlebihan
masturbasi juga menimbulkan efek samping yang kurang baik. Pasalnya, kegiatan
ini dapat merangsang saraf parasimpatik untuk bekerja terlalu aktifnya.
Akibatnya yaitu peningkatan hormon secara berlebihan terutama untuk
asetilkolin, serotonin, dan dopamin.
Dengan tidak terkendalinya hormon, bisa
memicu beberapa masalah sebagai berikut:
- Kekuatan ereksi tidak
sekeras pria yang dapat mengontrol diri dalam bermasturbasi. Sebab, kerap
melakukan aktivitas ini menjadikan saraf parasimpatik memberikan respons
terhadap otak untuk mengurangi kekuatan ereksi. Pada posisi parah akan
terjadi impotensi.
- Air
mani mengalami kebocoran. Masturbasi membuat katup air mani bekerja tidak
secara tepat. Jika sampai bocor, air mani bisa keluar dengan sendirinya
seperti orang yang sedang pilek.
- Mengalami kerontokan dan kebotakan.
Ini terjadi sebagai konsekuensi tidak seimbangnya hormon yang terproduksi
saat seseorang kecanduan masturbasi. Minimal kondisi rambut menjadi tipis
dan mudah patak, serta berujung pada kebotakan.
- Badan
lebih mudah lemas.Energi yang dikeluarkan untuk masturbasi sama besarnya dengan
orang yang sedang bercinta. Otot cenderung dipaksa bekerja terus menerus
sehingga badan mudah lelah. Jika demikian, libido pun dapat terpengaruh
untu ikut menurun.
0 komentar:
Post a Comment
terimakasih sudah mengunjungi blog eotika
berikan sumbangan terkecil anda untuk blog sederhana ini berupa like pada FansPage blogEotika atau klik salah satu iklan yang ada di blog ini.. apalah arti sebuah klik.. terimakasih ;)
Click to see the code!
To insert emoticon you must added at least one space before the code.