Tak menapik
kemungkinan, pendidikan merupakan salah satu hal yang mutlak harus didapatkan
setiap manusia yang hidup di dunia ini. Dengan mengenyam pendidikan yang cukup,
banyak hal baik yang tentu akan datang dan terjadi di masa depan.
Tampaknya hal ini disadari betul oleh seorang ayah hebat asal Cina bernama Yu Xukang, yang mendedikasikan hidupnya demi pendidikan sang anak tercinta, Xiao Qiang. Demi menyekolahkan si kecil, Yu Xukang ia rela berjalan dan menggendong Xiao Qiang sejauh 28 kilometer setiap hari.
Tampaknya hal ini disadari betul oleh seorang ayah hebat asal Cina bernama Yu Xukang, yang mendedikasikan hidupnya demi pendidikan sang anak tercinta, Xiao Qiang. Demi menyekolahkan si kecil, Yu Xukang ia rela berjalan dan menggendong Xiao Qiang sejauh 28 kilometer setiap hari.
Malang memang
nasib Xiao Qiang, yang harus menerima kenyataan bahwa kedua orang tuanya telah
berpisah. Saat itu, Xiao Qiang masih berusia tiga tahun, yang artinya masih
sangat membutuhkan kasih sayang dari kedua orang tuanya. Hal ini pun memaksa
sang ayah, Yu Xukang, berjuang sendirian membesarkan sang buah hati tercinta.
Kemalangan yang dialami Xiao Qiang tak berhenti di situ saja. Selain harus berpisah dengan sang ibu di usia tiga tahun, Xiao Qiang terlahir menyandang disabilitas sejak lahir. Hingga usianya yang kini telah 12 tahun, Xiao Qiang belum mampu berjalan. Lebih lanjut, tumbuh kembang Xiao Qiang berbeda dengan anak-anak normal biasanya.
"Anakku, dengan disabilitas yang ia sandang, tak mampu berjalan sendiri dan artinya ia tak bisa mengendarai sepeda. Apalagi, di usianya yang sudah 12 tahun, tinggi badannya masih 90 sentimeter," terang sang Ayah.
Di desa Yibin sendiri memang terdapat beberapa sekolah reguler di mana anak-anak seusia Xiao Qiang dapat bersekolah. Namun malangnya, sekolah-sekolah ini menolak Xiao Qiang belajar di tempat mereka lantaran dianggap tak mampu secara fisik dan mental.
Sekolah yang menerima kondisi Xiao Qiang letaknya sangatlah jauh. Itulah mengapa sang Ayah rela berjalan sejauh 28 kilometer setiap harinya demi membuat sang anak tercinta tetap bersekolah.
Kemalangan yang dialami Xiao Qiang tak berhenti di situ saja. Selain harus berpisah dengan sang ibu di usia tiga tahun, Xiao Qiang terlahir menyandang disabilitas sejak lahir. Hingga usianya yang kini telah 12 tahun, Xiao Qiang belum mampu berjalan. Lebih lanjut, tumbuh kembang Xiao Qiang berbeda dengan anak-anak normal biasanya.
"Anakku, dengan disabilitas yang ia sandang, tak mampu berjalan sendiri dan artinya ia tak bisa mengendarai sepeda. Apalagi, di usianya yang sudah 12 tahun, tinggi badannya masih 90 sentimeter," terang sang Ayah.
Di desa Yibin sendiri memang terdapat beberapa sekolah reguler di mana anak-anak seusia Xiao Qiang dapat bersekolah. Namun malangnya, sekolah-sekolah ini menolak Xiao Qiang belajar di tempat mereka lantaran dianggap tak mampu secara fisik dan mental.
Sekolah yang menerima kondisi Xiao Qiang letaknya sangatlah jauh. Itulah mengapa sang Ayah rela berjalan sejauh 28 kilometer setiap harinya demi membuat sang anak tercinta tetap bersekolah.
"Aku sudah
menggendongnya seperti ini sejak September tahun lalu, setiap pagi aku bangun
pukul 5 untuk menyiapkan bekal makan siangnya, kemudian aku mengantarkannya dan
kembali ke sini untuk bekerja," tutur sang ayah.
"Aku kemudian kembali ke sekolah untuk menjemput putraku dan menggendongnya pulang," tambahnya.
Perjuangan sang ayah yang begitu keras nyatanya dibayar memuaskan oleh Xiao Qiang. Meskipun ia menyandang disabilitas, terbukti Xiao Qiang adalah salah satu murid paling berprestasi di kelas. Hal ini pun makin meyakinkan Yu Xukang akan kemampuan luar biasa sang buah hati.
"Aku kemudian kembali ke sekolah untuk menjemput putraku dan menggendongnya pulang," tambahnya.
Perjuangan sang ayah yang begitu keras nyatanya dibayar memuaskan oleh Xiao Qiang. Meskipun ia menyandang disabilitas, terbukti Xiao Qiang adalah salah satu murid paling berprestasi di kelas. Hal ini pun makin meyakinkan Yu Xukang akan kemampuan luar biasa sang buah hati.
"Aku sangat
bangga dengan fakta bahwa ia mendapat ranking pertama di kelas dan aku yakin
dia akan terus berprestasi. Mimpiku adalah nantinya ia terus bersekolah hingga
ke perguruan tinggi," harap Yu Xukang.
Akhirnya Pemerintah Cina pun lambat laun mendengar kisah mengharukan antara ayah dan anak ini. Antusias dan ekspos media begitu besar yang akhirnya terdengar juga oleh masyarakat luas. Selain itu, Pemerintah Cina pun dikabarkan telah menyewa tempat tinggal yang layak di dekat sekolah Xiao Qiang agar sang ayah tak perlu lagi bersusah payah menggendongnya puluhan kilometer dari desa Yibin.
Akhirnya Pemerintah Cina pun lambat laun mendengar kisah mengharukan antara ayah dan anak ini. Antusias dan ekspos media begitu besar yang akhirnya terdengar juga oleh masyarakat luas. Selain itu, Pemerintah Cina pun dikabarkan telah menyewa tempat tinggal yang layak di dekat sekolah Xiao Qiang agar sang ayah tak perlu lagi bersusah payah menggendongnya puluhan kilometer dari desa Yibin.
0 komentar:
Post a Comment
terimakasih sudah mengunjungi blog eotika :)
berikan sumbangan terkecil anda untuk blog sederhana ini berupa like pada FansPage blogEotika atau klik salah satu iklan yang ada di blog ini.. apalah arti sebuah klik.. terimakasih ;)