Mitos
menyebutkan jika orang tersesat maka akan berputar-putar dan kembali ke tempat
di mana ia memulai perjalanannya.
Penelitian
dilakukan untuk mempelajari apa yang sebenarnya terjadi, jika seseorang mencoba
berjalan tanpa adanya petunjuk arah tujuan. Peneliti melakukan studi dengan menggunakan GPS untuk melacak
para relawan yang melakukan perjalanan di padang pasir Sahara yang berada di
Tunisia, dan hutan Bienwald di Jerman.
Mereka menemukan para peserta hanya dapat melakukan perjalanan dengan lurus ketika matahari atau bulan terlihat. Saat matahari dan bulan tidak terlihat, atau apabila hanya tertutup awan maka pejalan ini tanpa sadar bergerak mengitar.
Dr Jan Souman, dari Max Planck Insitute di Tubingen, Jerman, yang memimpin penelitian tersebut, mengatakan mitos tentang seseorang yang berjalan dalam sebuah lingkaran ketika tersesat adalah benar.
Tanpa
Petunjuk, Kita Tidak Dapat Berjalan Lurus
“Orang-orang tidak dapat berjalan
dalam garis lurus apabila mereka tidak memiliki petunjuk yang jelas, seperti
sebuah menara atau gunung di kejauhan atau matahari maupun bulan, dan seringnya
akan berakhir berjalan melingkar,” katanya.
Penelitian ini yang diterbitkan dalam jurnal Current Biology, menunjukan semua relawan yang ikut dengan mata tertutup juga mengalami hal yang sama.
Salah satu alasan utama yang paling memungkinkan adalah apabila salah satu kaki dari mereka lebih panjang ataupun lebih kuat, yang meningkatkanketidakpastian untuk berjalan lurus, ujar peneliti.
“Sebuah kesalahan acak di berbagai
tanda indrawi yang menyediakan informasi mengenai arah berjalan bertambah
setiap saat, membuat apa yang seseorang fikirkan mengenai berjalan lurus
menjadi kabur dan menjauh dari pandangan arah lurus sebenarnya,” jelas Dr Souman.
Ini kunjungan pertama saya sobat di sini kunjungan balik ya diikerenki.blogspot.com blognya juga sudah saya follow :)
ReplyDelete