Selama ini Tarpin adalah
pegiat pecinta alam, pendaki dan porter. Biasanya dia membantu
membawa barang tamu yang akan mendaki. Dia membawa barang dengan bantuan tali
sambil berjalan mundur. Akhirnya dia terinspirasi untuk mendaki dengan cara yang unik terlebih mendapat
dukungan dari para komunitas pecinta alam lainnya.
Cara mendaki dengan berjalan mundur ini adalah yang pertama kalinya di Indonesia dan dilakukan oleh Tarpin. Pria asal Tumpang, Kabupaten Malang itu mempunyai beberapa persiapan dalam melakukan aksinya. Yang pertama adalah spion. Spion ini adalah alat khusus untuk memudahkan dia berjalan, karena dia berjalan mundur maka dia butuh cermin untuk melihat jalan yang akan dilewati.
Dia memulai pendakian pada hari Sabtu 24 Agustus 2013. Aksi tersebut didukung penuh oleh komunitas Gimbal Alas, komunitas Mapala Indonesia, Komunitas Pendaki Gunung Indonesia dan kalangan pecinta alam dari Indonesia. Dipilihnya Gunung Semeru adalah, karena Semeru adalah gunung tertinggi di Pulau Jawa yakni 3.676 meter dari permukaan laut, rute yang cukup sulit, selain itu gunung ini diketahui masih aktif.
Cara mendaki dengan berjalan mundur ini adalah yang pertama kalinya di Indonesia dan dilakukan oleh Tarpin. Pria asal Tumpang, Kabupaten Malang itu mempunyai beberapa persiapan dalam melakukan aksinya. Yang pertama adalah spion. Spion ini adalah alat khusus untuk memudahkan dia berjalan, karena dia berjalan mundur maka dia butuh cermin untuk melihat jalan yang akan dilewati.
Dia memulai pendakian pada hari Sabtu 24 Agustus 2013. Aksi tersebut didukung penuh oleh komunitas Gimbal Alas, komunitas Mapala Indonesia, Komunitas Pendaki Gunung Indonesia dan kalangan pecinta alam dari Indonesia. Dipilihnya Gunung Semeru adalah, karena Semeru adalah gunung tertinggi di Pulau Jawa yakni 3.676 meter dari permukaan laut, rute yang cukup sulit, selain itu gunung ini diketahui masih aktif.
Dia melakukan berbagai persiapan seperti menjaga
stamina dan berlatih. Enam kali dia berlatih di lokasi yang berbeda
seperti Gunung Bromo yang medannya
penuh pasir. Selama menjalani latihan, pria kelahiran Malang, 1 Januari 1968
ini mengaku lancar dan tidak ada hambatan.
Aksi yang penuh risiko ini bukanlah
pembuktian kehebatan Tarpin dalam mendaki. Tapi ingin memberi contoh pada
pendaki pemula mengenai prosedur pendakian yang baik, hidup di alam terbuka, dan aksi bersih gunung ( membersihkan
sampah ). Ia bersama kalangan pecinta alam prihatin akan semakin banyaknya
sampah di jalur pendakian Semeru.
penasaran dengan videonya? Lihat disini
sumber
penasaran dengan videonya? Lihat disini
sumber
Sungguh luar biasa. Naik gunung dengan jalan normal aja butuh perjuangan. Apalagi yang jalan mundur.. Salam Adventure
ReplyDeletebenar sob
Delete