Suatu kali di
siang yang terik, di saat ketiganya tengah sibuk bekerja, melintaslah seorang pria
tua. ”Apa yang sedang kau kerjakan ?”, tanya orang tua itu kepada salah
seorang dari antara mereka.
Pekerja bangunan yang pertama tanpa menoleh
sedikit pun, menjawab orang tua itu dengan ketus. ”Hei orang tua, apakah
matamu sudah terlalu rabun untuk melihat. Yang aku kerjakan di bawah terik
matahari ini adalah pekerjaan seorang kuli biasa !!”.
Orang tua itu pun tersenyum, lalu beralih
kepada pekerja bangunan yang kedua, “Wahai pemuda, apakah gerangan yang
sebenarnya kalian kerjakan ?”
Pekerja bangunan yang kedua itu pun menoleh.
Wajahnya yang ramah tampak sedikit ragu. “Aku tidak tahu pasti, tetapi kata
orang, kami sedang membuat sebuah rumah Pak”, jawabnya lalu meneruskan
pekerjaannya kembali.
Masih belum puas dengan jawaban pekerja yang
kedua, orang tua itu pun menghampiri pekerja yang ketiga, lalu menanyakan hal
yang sama kepadanya. Maka pekerja yang ketiga pun tersenyum lebar, lalu
menghentikan pekerjaannya sejenak, lalu dengan wajah berseri-seri berkata.
“Bapak, kami sedang membuat sebuah istana indah
yang luar biasa Pak ! Mungkin kini bentuknya belum jelas, bahkan diriku sendiri
pun tidak tahu seperti apa gerangan bentuk istana ini ketika telah berdiri
nanti. Tetapi aku yakin, ketika selesai, istana ini akan tampak sangat megah,
dan semua orang yang melihatnya akan berdecak kagum. Jika engkau ingin tahu apa
yang kukerjakan, itulah yang aku kerjakan Pak !”, jelas pemuda itu dengan
berapi-api.
Mendengar jawaban pekerja bangunan yang
ketiga, orang tua itu sangat terharu, rupanya orang tua ini adalah pemilik
istana yang sedang dikerjakan oleh ketiga pekerja bangunan itu.
Hal yang sama rupanya berlaku pula dalam
hidup ini.
Sebagian besar orang tidak pernah tahu untuk
apa mereka dilahirkan ke dunia. Mungkin karena telah begitu disibukkan oleh
segala bentuk “perjuangan”, merasa tidak terlalu peduli dengannya. Bisa hidup
saja sudah syukur.
Sebagian lagi, yang biasanya adalah tipe
“pengekor” atau “me too” yaitu orang-orang yang punya pandangan yang
samar-samar tentang keberadaan mereka dalam kehidupan. Sepertinya
begini…kayanya begitu…kata motivator sih begono..tapi pastinya ? Don’t have
idea !
Namun sisanya yaitu golongan terakhir,
biasanya hanya segelintir orang- menemukan “visi” atau “jati diri” mereka di
dunia ini. Mereka adalah orang-orang yang tidak hanya kebetulan lahir, sekedar
hidup, bertahan agar tetap hidup, tua karena memang harus tua, kawin lagi jika
ada kesempatan, lalu berharap mati dan masuk surga, namun adalah orang-orang
yang hidup dalam arti yang sebenar-benarnya.
0 komentar:
Post a Comment
terimakasih sudah mengunjungi blog eotika :)
berikan sumbangan terkecil anda untuk blog sederhana ini berupa like pada FansPage blogEotika atau klik salah satu iklan yang ada di blog ini.. apalah arti sebuah klik.. terimakasih ;)